‘Ramalan’ Emas Minggu Ini: Siap-siap, Harga Bisa Naik! – Solid Gold
Solid Gold Semarang | Pekan lalu bukan periode yang gemilang buat harga emas. Harga sang logam mulia terkoreksi lumayan dalam.
Pada Jumat (10//2021), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.787,34/troy ons. Turun 0,41% dibandingkan hari sebelumnya.
Secara mingguan, harga emas ambles 2,11% pada pekan ini secara point-to-point. Namun secara bulanan, harga emas masih membukukan kenaikan 2,06%.
Bagaimana proyeksi pergerakan harga emas pekan ini? Apakah ada peluang bangkit?
Kabar baiknya, ruang untuk bangkit itu ada. Refinitiv memperkirakan titik support harga emas minggu ini berada di US$ 1.795/troy ons dan titik resistance US$ 1.833/troy ons. So, ada ruang untuk naik dari posisi akhir pekan lalu.
Faktor yang akan menentukan gerak harga emas ke depan adalah arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed. Bank sentral paling berpengaru di Planet Bumi ini akan menggelar rapat pada 21-22 September 2021. Rapat tersebut tidak hanya menentukan suku bunga acuan tetapi juga merilis perkiraan terbaru mengenai prospek ekonomi Negeri Paman Sam.
Namun yang sejatinya ditunggu pelaku pasar adalah sikap Ketua Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega mengenai pengetatan kebijakan alias tapering. Investor memperkirakan The Fed bakal semakin berani bicara soal isu tersebut.
Sebab, sejumlah pejabat teras The Fed sudah terang-terangan bicara soal tapering. Teranyar adalah Loretta Mester, Presiden The Fed Cleveland.
“Saya tidak berpikir bahwa laporan ketenagakerjaan pada Agustus akan mengubah pandangan saya bahwa kita sudah mencapai kemajuan yang substansial. Saya merasa nyaman memulai tapering tahun ini,” ungkap Mester, sebagaimana diwartakan Reuters.
Sejak masa pandemi, The Fed ‘mengguyur’ likuiditas di perekonomian melalui quantitative easing senilai US$ 120 miliar per bulan. Jika tapering mulai diterapkan, maka gelontoran likuditas ini akan berkurang.
Artinya, dolar AS bisa semakin perkasa karena pasokannya tidak lagi berlimpah. Kejayaan dolar AS adalah penderitaan bagi emas.
Harga emas dan dolar AS punya hubungan yang berbanding terbalik. Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS.
Saat dolar AS terapresiasi, maka emas menjadi mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.
“Kini investor emas sedang terus memantau untuk mendapat kepastian kapan The Fed akan menjalankan tapering,” ujar Daniel Briesemann, Analis Commerzbank, seperti dikutip dari Reuters.
sumber: cnbcindonesia.com – Solid Gold
BacaJuga :
Solid Gold | Kinerja Solid GoldBerjangka
Solid Gold | PT Solid Gold BerjangkaBantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid Gold | PT Solid GoldBerjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Solid GoldBerjangka Serius Bidik Milenial
Solid Gold | Kuartal 3 SolidGold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Luar Biasa SolidGold Berjangka
Solid Gold | Transaksi BursaBerjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid Gold | Nasabah Baru PTSolid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid Gold | Kinerja Solid GoldBerjangka Catat Pertumbuhan
Solid Gold | Kinerja KuartalSolid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Nasabah PT SolidGold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid Gold | PerusahaanBerjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid Gold | Kinerja Kuartal 3Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Kinerja PT SolidGold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid Gold | Kuartal 3 HargaEmas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | Solid GoldBerjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid Gold | Kinerja Solid GoldBerjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold | PT Solid GoldBerjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid Gold | Perang Dagang BuatEmas Berkilau
Solid Gold | Harga Emas Anjlok
Solid Gold | Perdagangan Emas Paling BanyakDiminati Hari Ini
Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas CukupSignifikan
Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
Solid Gold | FAQ