Solid Gold Berjangka | Proyek smelter PT Freeport Indonesia terus berjalan. Hingga kini, proyek yang berlangsung di Gresik Jawa Timur masih dalam tahap pemadatan lahan.
Menurut SVP Corporate Secretary Mind ID (holding BUMN Tambang), Rendi A Witular, pembangunan fisik smelter baru bisa dimulai pada kuartal II tahun depan. Rencananya 2023 sudah bisa beroperasi secara penuh.
“Itu butuh waktu (pemadatan tanah) sehingga posisi smelter pas dibangun nggak bergeser, kuartal II tahun depan baru bisa konstruksi. Tahun 2022 sudah ada bagian operasi, lalu tahun 2023 sudah full operasi,” kata Rendi di Plaza Indonesia, Senin (28/10/2019).
Rendi menyebut potensi olahan produk hilirisasi dari smelter di Gresik, Jawa Timur sangat besar. Untuk emas saja bisa sampai 30-60 juta per tahun, padahal konsumsi dalam negeri cuma 10 ton per tahun.
“Produksi emas itu bisa 30-60 ton per tahun. Sedangkan konsumsi emas dalam negeri cuma 10 ton per tahun, sisanya bisa diekspor,” ungkap Rendi.
Selain itu olahan lain yang bisa dihasilkan dari smelter tersebut antara lain katoda tembaga yang bisa diproduksi hingga 550 ribu ton per tahun, ada juga lumpur anoda dengan estimasi produksi hingga 6 ribu ton per tahun.
“Selain itu ada 1,8 juta ton (per tahun) untuk asam sulfat, 150 ribu ton gipsum. Perak bisa 180-240 ton per tahun,” papar Rendi.
Dana yang digelontorkan untuk membangun smelter ini sebesar US$ 3 miliar atau berkisar Rp 42 triliun (dalam kurs Rp 14.000). Rendi menyebut pembangunan smelter ini seluruhnya ditanggung PT Freeport Indonesia.
“100% Freeport yang invest, Inalum sebagai induk hanya memantau saja,” kata Rendi.
sumber:detik.com
Solid Gold Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka PT Solid Gold