Return to site

PT Solid Gold | Harga Anjlok 4,5%, Apakah Emas Masih Layak Dikoleksi?

broken image

Harga Anjlok 4,5%, Apakah Emas Masih Layak Dikoleksi? – PT Solid Gold 

PT Solid Gold Semarang | Setelah anjlok, harga emas berhasil naik pada perdagangan pagi ini. Namun kenaikannya tipis saja. 

Pada Selasa (10/8/2021) pukul 07:31 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.730,99/troy ons. Naik tipis 0,09% dibandingkan kemarin. 

Sebelumnya, harga sang logam mulia mengalami koreksi selama tiga hari beruntun. Dalam tiga hari tersebut, penurunan harga mencapai 4,52%. 

Setelah harga turun begitu tajam, sepertinya emas kembali mampu menarik minat pelaku pasar. Aksi beli pun terjadi, tetapi belum bisa mengangkat harga terlalu tinggi. 

Shrea Paul, Analis Refinitiv, memperkirakan harga emas masih dalam tekanan selama beberapa bulan ke depan. Penyebab utamanya adalah pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS). 

Untuk pekan ini, titik support harga emas diperkirakan berada di US$ 1.735/troy ons. Sementara titik resistance adalah US$ 1.749/troy ons. 

Namun sepertinya ke depan harga emas masih bisa turun lagi. Memasuki Oktober 2021, Refinitiv memperkirakan titik support ada di US$ 1.678/US$. 

Akhir pekan lalu, US Bureau of Labor Statistics melaporkan, perekonomian AS pada Juli 2021 menciptakan 943.000 lapangan kerja, tertinggi sejak Agustus 2020. Jauh lebih banyak ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 870.000. 

“AS memasuk fase ekspansi ekonomi baru pada kuartal III-2021. Momentum pemulihan ekonomi terus terbangun,” tegas Brian Bethune, Profesor di Boston College, seperti dikutip dari Reuters. 

Data ini, seperti kata Profesor Bethune, memberikan klarifikasi bahwa pemulihan ekonomi AS berada di jalan yang benar. Pasar pun semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan segera mengurangi ‘dosis’ stimulus moneter. Investor memperkirakan Ketua Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega akan menurunkan nilai pembelian surat berharga (quantitative easing) mulai awal tahun depan. 

Dengan demikian, pasokan dolar AS di pasar tidak akan melimpah lagi seperti sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang sementara permintaan tetap tinggi akan membuat harga terdongkrak. 

Kedua aset ini punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, maka harga emas melemah, demikian pula sebaliknya. 

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika dolar AS mengalami apresiasi, maka emas jadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti. 

sumber: cnbcindonesia.com – PT Solid Gold

 

BacaJuga : 

PT Solid Gold | Kinerja Solid GoldBerjangka 

PT Solid Gold | PT Solid GoldBerjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar 

PT Solid Gold | PT Solid GoldBerjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold | Solid GoldBerjangka Serius Bidik Milenial 

PT Solid Gold | Kuartal 3 SolidGold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold | Luar Biasa SolidGold Berjangka 

PT Solid Gold | Transaksi BursaBerjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan 

PT Solid Gold | Nasabah Baru PTSolid Gold Berjangka Makassar Tumbuh  

PT Solid Gold | Kinerja Solid GoldBerjangka Catat Pertumbuhan 

PT Solid Gold | Kinerja KuartalSolid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold | Nasabah PT SolidGold Berjangka Tumbuh Signifikan 

PT Solid Gold | PerusahaanBerjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial 

PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold | Kinerja PT SolidGold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih 

PT Solid Gold | Kuartal 3 HargaEmas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold | Solid GoldBerjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif 

PT Solid Gold | Kinerja Solid GoldBerjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold | PT Solid GoldBerjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi 

PT Solid Gold | Perang Dagang BuatEmas Berkilau 

PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok 

PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling BanyakDiminati Hari Ini 

PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas CukupSignifikan 

PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020