Return to site

PT Solid Gold Berjangka | Yellen Effect hanya Temporer, Harga Emas Siap Pepet US$ 1.800

broken image

Yellen Effect hanya Temporer, Harga Emas Siap Pepet US$ 1.800 | PT Solid Gold Berjangka 

PT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia selalu gagal tembus US$ 1.800/troy ons belakangan ini. Namun tren kenaikan cenderung terlihat sejak awal April lalu. Harga emas mulai konsisten di atas level psikologis US$ 1.750/troy ons sejak minggu ketiga April di mulai. 

Pada perdagangan hari ini, harga emas dunia di pasar spot mengalami kenaikan 0,2% setelah kemarin ambles. Namun begitu, secara teknikal harga emas belum nampak akan 'ngegas' lagi dalam jangka panjang. 

Hal tersebut terlihat dari rata-rata pergerakan harga (Moving Average/MA) 50 yang berada di bawah MA 100 dan MA 200. Setidaknya harga emas harus tembus US$ 1.800 terlebih dahulu, karena selain menjadi level psikologis dan resisten yang kuat, level tersebut juga mencerminkan rata-rata harga 100 harian (MA100) emas.

Saat ini pasar sedang on fire terhadap aset-aset berisiko. Salah satunya adalah cryptocurrency. Meski bergerak dengan volatilitas yang tajam, aset ini sedang naik daun dan menjadi primadona banyak pihak mulai dari investor individu, institusi dan para spekulan. 

Pergeseran sentimen ini membuat aset yang aman seperti emas ditinggalkan karena banyak yang mencari cuan lebih tebal. Apalagi kemarin ada juga komentar Menteri Keuangan AS, Jenet Yellen yang membuat harga emas tertekan. 

Yellen yang juga mantan ketua bank sentral AS (The Fed) menyatakan suku bunga harus naik agar perekonomian tidak mengalami overheating.

"Mungkin suku bunga harus naik untuk memastikan bahwa ekonomi kita tidak overheating," kata Yellen dalam percakapan yang direkam sebelumnya dengan The Atlantic, dikutip CNBC Internasional.

Pernyataan Yellen tersebut tentunya memicu ekspektasi The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, dan indeks dolar AS berbalik menguat 0,38% kemarin.

Penguatan dolar AS tersebut membuat emas dunia terpukul. Selain itu, kenaikan suku bunga juga berdampak negatif bagi harga emas karena meningkatkan biaya peluang memegang aset tak berimbal hasil seperti emas.

sumber:cnbcindonesia.com – PT Solid Gold Berjangka