Return to site

PT Solid Gold Berjangka | Penderitaan Harga Emas Kayaknya Bakal Lama Deh…

broken image

Penderitaan Harga Emas Kayaknya Bakal Lama Deh… | PT Solid Gold Berjangka 

PT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia mengalami koreksi pada perdagangan kemarin. Ke depan, bagaimana arah pergerakan harga sang logam mulia? 

Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup US$ 1.757,87/troy ons. Turun 0,36% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 

Harga emas belum bisa keluar dari tren koreksi. Dalam seminggu terakhir, harga komoditas ini berkurang 1,38% secara point-to-point. 

Sayangnya, tren buruk ini sepertinya belum berakhir. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters memperkirakan harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.756-1.763/troy ons. 

“Ada peluang rebound, tetapi titik resistance relatif terbatas yaitu di US$ 1.782/troy ons. Tren bearish baru bisa berbalik menjadi bullish setelah harga menyentuh US$ 1.788/troy ons,” sebut Wang dalam risetnya. 

Momok bagi harga emas adalah tren penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 04:49 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) naik 0,36%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini menguat 0,97%. 

Dolar AS punya punya kuat untuk terapresiasi yaitu hasil rapat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Ketua Jerome ‘Jay’ Powell memang masih mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%. Pembelian aset (quantitative easing) juga masih sebesar US$ 120 miliar per bulan. 

Namun dalam rapat yang hasilnya diumumkan dini hari tadi waktu Indonesia itu, terlihat nyata bahwa The Fed semakin galak, semakin hawkish. Dalam keterangan tertulis, The Fed sudah terang-terangan menyebut bakal mengurangi quantitative easing. 

“Desember lau, Komite mengindikasikan akan melanjutkan penambahan kepemilikan obligasi pemerintah sretidaknya US$ 80 miliar per bulan dan surat berharga berbasis kredit perumahan (mortgage-backed securities) setidaknya US$ 40 miliar per bulan sampai ada perbaikan signifikan dalam mencapai penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) dan kestabilan harga. Sejak saat itu, ekonomi terus membaik menuju ke arah sana. Jika perbaikan ini sesuai dengan yang diharapkan, maka Komite menilai bahwa pengurangan pembelian aset bisa dilakukan dengan segera,” tulis pernyataan Komite Pembuat Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC). 

Powell dalam konferensi pers usai rapat menambahkan, pengurangan quantitative easing atau tapering off bisa dimulai setelah rapat FOMC berikutnya yaitu pada 2-3 November 2021. Syaratnya, data ketenagakerjaan pada September 2021 harus cukup kuat. 

“Tidak perlu data yang sangat kuat untuk memulai tapering. Proses ini (tapering) diperkirakan selesai pada pertengahan tahun depan,” ungkap Powell, sebagaimana diwartakan Reuters. 

Artinya, pada November 2021 pasokan dolar AS sudah tidak lagi berlimpah seperti sekarang karrena tapering akan terjadi. Seperti barang, pasokan yang berkurang akan membuat ‘harga’ dolar AS naik. 

Setelah tapering berakhir, selanjutnya adalah suku bunga acuan. Ada kemungkinan Federal Funds Rate bakal mulai naik tahun depan, bukan 2023 seperti perkiraan semula. 

Berdasarkan dotplot terbaru, enam anggota FOMC menilai suku bunga acuan sudah bisa naik ke 0,25-0,5% pada 2022. Sementara tiga anggota lainnya lebih agresif lagi, bisa naik sampai 0,5-0,75% tahun depan. 

Dalam rapat FOMC edisi Juni 2021, jumlah anggot FOMC yang menginginkan Federal Funds Rate naik pada 2022 masih lebih sedikit dari itu. Ada lima anggota yang ingin suku bunga naik ke 0,25-0,5% pada 2022, dan hanya dua yang agresif dengan kenaikan 0,5-0,75%. 

Kenaikan suku bunga acuan lagi-lagi menjadi ‘doping’ buat dolar AS. Saat suku bunga naik, imbalan investasi di aset berbasis dolar AS (terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obliigasi) akan ikut naik. Dolar AS akan kian menjadi buruan. 

Masalahnya, dolar AS dan emas punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, maka harga emas akan tertekan. 

Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lan. Permintaan emas berkurang, harga pun mengikuti. 

sumber: cnbcindonesia.com – PT Solid Gold Berjangka

 

BacaJuga : 

PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid GoldBerjangka 

PT Solid Gold Berjangka | PT Solid GoldBerjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar 

PT Solid Gold Berjangka | PT Solid GoldBerjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold Berjangka | Solid GoldBerjangka Serius Bidik Milenial 

PT Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 SolidGold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold Berjangka | Luar Biasa SolidGold Berjangka 

PT Solid Gold Berjangka | Transaksi BursaBerjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan 

PT Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PTSolid Gold Berjangka Makassar Tumbuh  

PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid GoldBerjangka Catat Pertumbuhan 

PT Solid Gold Berjangka | Kinerja KuartalSolid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold Berjangka | Nasabah PT SolidGold Berjangka Tumbuh Signifikan 

PT Solid Gold Berjangka | PerusahaanBerjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial 

PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold Berjangka | Kinerja PT SolidGold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih 

PT Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 HargaEmas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold Berjangka | Solid GoldBerjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif 

PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid GoldBerjangka Cetak Rapor Biru 

PT Solid Gold Berjangka | PT Solid GoldBerjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi 

PT Solid Gold Berjangka | Perang Dagang BuatEmas Berkilau 

PT Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok 

PT Solid Gold Berjangka | Perdagangan EmasPaling Banyak Diminati Hari Ini 

PT Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi danEmas Cukup Signifikan 

PT Solid Gold Berjangka | Olein AkanMeningkat di 2020