Solid Gold Berjangka Semarang | Meninggalnya maestro campursari Didi Kempot mengagetkan jagat hiburan Nusantara. Secara mendadak, pria bernama asli Dionisius Prasetyo itu meninggal kemarin, Selasa (5/5) pagi di RS Kasih Ibu Solo.
Pihak RS Kasih Ibu Solo sempat melakukan tindakan medis kepada Didi Kempot. Namun nyawa sang bintang tak tertolong, karena pria kelahiran Solo, 31 Desember 1966 itu sudah mengalami henti jantung saat tiba di IGD rumah sakit tersebut.
Tiba sekitar pukul 07.25 WIB, pelantun lagu-lagu Jawa itu menghembuskan napas terakhir pukul 07.45 WIB. “Datang ke sini, masuk IGD sudah henti jantung. Sudah dilakukan berbagai pertolongan, tapi tidak dapat tertolong,” ujar Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez.
Kabar duka itu langsung tersebar ke seluruh masyarakat. Para sobat ambyar, sebutan fans Didi Kempot, pun nekat berdatangan ke rumah sakit untuk melepas kepergiannya.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pun langsung mendatangi rumah sakit. Dia memang memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga Didi Kempot.
Ayahnya, almarhum Ranto Edi Gudel adalah seorang komedian kenamaan. Sedangkan saudaranya-saudaranya juga mewarnai blantika seni di bidang masing-masing, di antaranya (alm) Mamiek Prakoso (pelawak), (alm) Sentot Selino (penyanyi), Eko Gudel (penari).
“Saya sangat-sangat kehilangan. Tidak hanya dekat, mulai dari Mbah Ranto dan anak-anaknya, semua akrab. Sama-sama wong (orang) jalanan,” kata Rudy kepada wartawan di RS Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5/2020).
Rudy mengaku kaget atas berpulangnya sang maestro. Karena hari sebelumnya, dia masih berkomunikasi lewat telepon.
Salah satu kenangan terakhirnya bersama Didi Kempot ialah saat diminta ikut dalam pembuatan video klip lagu ‘Ojo Mudik’. Rudy dan Didi sama-sama berpesan agar perantau tidak perlu mudik dan mengajak melakukan pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19).
Guru mengaji Presiden Joko Widodo, KH Abdul Karim pun turut melayat ke rumah sakit. Dia mengungkap fakta-fakta kereligiusan Didi Kempot yang belum pernah terungkap.
“Empat hari yang lalu saya ketemu beliau, telepon-teleponan, sebelum Ramadhan sempat ke pondok. Alhamdulillah akhir-akhir ini beliau dekat dengan urusan agama,” kata Gus Karim.
Didi Kempot juga pernah menyampaikan keinginannya umrah dan ziarah ke makam Wali Songo. Gus Karim pun diajak untuk menemani umrah.
“Terakhir beliau juga ingin umrah. Nanti pengin ngajak saya. Baru bicara, belum tahu kapan (umrah). Beliau ingin sekali umrah dan ziarah Wali Songo,” katanya.
Didi Kempot yang biasanya menyanyikan lagu bertema patah hati, mengungkapkan keinginannya bernyanyi lagu religi. Kepada Gus Karim, Didi meminta agar dihubungkan dengan Habib Syech Abdul Qodir Al Jaelani agar bisa berkolaborasi.
Setelah disucikan di rumah sakit, jenazah kemudian dibawa menggunakan mobil jenazah Polresta Surakarta. Rombongan meninggalkan rumah sakit pukul 11.50 WIB.
Rombongan lalu mengarah ke rumah Didi Kempot, Banyuanyar, Solo. Namunhanya sekadar melintas. Beberapa keluarga yang berada di rumah duka hanya dapat melambaikan tangan ke arah mobil jenazah.
Rombongan lalu melanjutkan perjalanan ke Ngawi, Jawa Timur. Jasad Didi Kempot dikebumikan di TPU Jatisari, Desa Majasem, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, yakni di dekat pusara anak sulungnya.
sumber: detik.com – Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020